Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan konsekuensi pendidikan dan penelitian dalam tridharma perguruan tinggi. Secara filosofis, PKM adalah wujud penerapan ilmu (axiology) yang sifatnya siklus (cyclic) atau umpan balik (feed back).

Sehingga, jika dilaksanakan dengan baik, dan benar. Serta, sistematis dan konsisten (sesuai peta jalan dan rencana strategis), maka hasilnya bukan hanya memberdayakan dan memandirikan masyarakat, namun juga semakin menguatkan pendidikan dan penelitian.

Secara teoretis maupun praktis, PKM potensial dilakukan dalam satu bidang ilmu (monodisiplin), antar bidang ilmu serumpun (interdisiplin), ragam bidang ilmu terkait (multidisiplin) dan antar bidang ilmu yang berlainan (transdisiplin). Dapat mengintegrasikan dan mensinergikan seluruh potensi institusi dalam ikatan (bonding) kerja sama inter dan antar pelaku keilmuan.

Secara praktis, PKM bersifat umum, artinya dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai ruang dan masyarakat (baik di perkotaan, di pinggiran perkotaan maupun di pedesaan, dapat dilaksanakan secara mandiri atau melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait (mitra atau stakeholders), serta dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa.

Idealnya, PKM dilaksanakan secara terencana, konsisten dan berkelanjutan, sehingga menghasilkan luaran (outcome) yang jelas bagi lembaga pendidikan tinggi, baik dalam internalisasi dan institusionalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi maupun komersialisasi inovasi.

PKM yang terencana, konsisten dan berkelanjutan, diyakini akan berdampak nyata (multiplier effect) bagi masyarakat. Mengadaptasi strategi pemberdayaan (empowerment) atau pengembangan masyarakat (community development), PKM yang terencana, konsisten dan berkelanjutan merupakan prasyarat bagi terbangunnya masyarakat yang berdaya dan mandiri.

Pelaksanaan PKM bukan hanya mengabulkan fungsi tridharma, tetapi melekatkan institusi pendidikan tinggi pada seluruh dimensi masyarakat. Mewujudkan keberhasilan (outcome) PKM yang berkelanjutan pada masyarakat, seharusnya menjadi orientasi dan landasan utama perguruan tinggi untuk melakukan PKM ke wilayah-wilayah yang terbilang cukup jauh dari akses seperti daerah Pelosok, Perbatas, Kepulauan.